Digital Detox: Cara Praktis Membersihkan Data ROT

Blog dan Artikel

Lonjakan volume data menjadi tantangan utama bagi para pengelola informasi saat ini. Data yang redundan, usang, dan tidak penting (ROT) bukan hanya membebani sistem, tapi juga meningkatkan risiko dan mengurangi nilai aset digital Anda. Dalam sesi terbaru 2024 Education Series, para pakar kami membagikan tips praktis yang bisa Anda terapkan dalam proyek penataan data di masa mendatang.

Sue Trombley
Sue Trombley
24 September 20256  menit
Engineer examining AI technology with reflection on eyeglasses

Pada sesi Digital Detox: Cara Praktis Membersihkan Data ROT, saya ditemani oleh dua panelis: Chantel Johnson, VP dan Chief Data Officer di Bank of China, serta Steve Matthews, Client Principal di divisi Professional Services Iron Mountain. Kami membahas berbagai hal seputar risiko dan tantangan dalam pengelolaan data modern, hingga strategi yang telah terbukti efektif untuk membersihkan dan mengelola data yang redundan, usang, dan tidak penting (ROT). Para pakar kami juga membagikan wawasan berharga tentang bagaimana menangani tugas penting ini, termasuk:

  • Memahami apa itu data ROT dan risiko yang ditimbulkannya
  • Proses membersihkan data ROT, termasuk alat dan sumber daya yang diperlukan
  • Pentingnya pengelolaan dan pengawasan data yang berkelanjutan

Terkait: Tonton webinar lengkapnya

Apa Itu data ROT dan mengapa ia berisiko?

Banyak organisasi kini kewalahan menghadapi pertumbuhan data yang kian cepat—mulai dari tantangan volume, biaya penyimpanan, hingga risiko yang lebih besar dibandingkan saat masih mengelola arsip fisik. Sebagian besar data ini, baik terstruktur maupun tidak, sering kali termasuk data redundan, usang, dan tidak penting (ROT). Data ROT adalah data tanpa manfaat bisnis, seperti foto pribadi atau informasi yang sudah melewati masa simpan yang ditentukan.

Data ROT bisa mencakup 50% atau lebih dari total data sebuah organisasi.
Steve MatthewsClient Principal, Professional Services, Iron Mountain

Data ROT bukanlah masalah sepele. Banyak organisasi menyimpan data yang sebenarnya tidak dibutuhkan dalam jumlah besar—dan ini bisa menjadi ancaman bagi operasional mereka. Data ROT menghambat efisiensi pengelolaan informasi, meningkatkan biaya, memperbesar celah keamanan, dan mengganggu proses pengambilan keputusan.

Risiko dari Data ROT

Data Tidak Terstruktur

Tak mengherankan jika data tidak terstruktur menjadi penyumbang terbesar ROT. Karena tidak memiliki format tetap seperti baris dan kolom dalam database, data jenis ini sulit diklasifikasikan dan sering kali menimbulkan ketidakpastian—banyak manajer informasi bahkan tidak tahu pasti apa saja yang mereka simpan.

Jenis data ini bisa mencakup berbagai file digital seperti dokumen teks, gambar, file audio dan video, postingan media sosial, email, dan lainnya. Banyak dari file tersebut hanyalah salinan—bahkan salinan dari salinan. Panelis kami memperkirakan bahwa sekitar 50–60% data organisasi terdiri dari data tidak terstruktur, yang berkontribusi besar terhadap membengkaknya volume ROT dalam sistem informasi.

Menyimpan data yang kita sendiri tidak tahu pasti isinya bisa membuka banyak celah risiko.
Chantel JohnsonVP, Chief Data Office, Bank of China

Alasan organisasi anda perlu detoks digital

Membersihkan data ROT dapat mengurangi beban kerja untuk mengelola kumpulan data besar, terutama saat menghadapi proses hukum, audit, merger dan akuisisi, atau aktivitas bisnis lainnya. Semakin banyak data yang Anda miliki, semakin besar pula jumlah data yang harus diidentifikasi dan disiapkan dalam situasi-situasi tersebut. Dengan secara rutin mengelola data dan menyingkirkan ROT, Anda juga ddapat:

  • Mengurangi risiko keamanan dan melindungi informasi sensitif dengan lebih baik
  • Mengoptimalkan penyimpanan digital dan mengurangi dampak lingkungan
  • Meningkatkan produktivitas di seluruh organisasi
Produktivitas pengguna meningkat ketika bisa menemukan informasi yang tepat saat mereka membutuhkannya.
Steve MatthewsClient Principal, Professional Services, Iron Mountain

Manfaat besar lain dari detoks digital adalah kesiapan organisasi Anda menyongsong tren masa depan seperti AI. Setelah membersihkan data ROT, informasi yang tersisa jadi lebih akurat dan siap digunakan oleh teknologi canggih—memberi sistem AI data berkualitas untuk menghasilkan insight bisnis dan pelanggan yang bernilai.

Risiko dari Data ROT

Pendekatan yang tepat untuk membersihkan data

Teknologi memang bisa membantu mengelola data ROT, tetapi keberhasilan sesungguhnya bergantung pada orang dan proses yang tepat. Proyek ini sering kali menuntut perubahan budaya kerja dan dukungan penuh dari manajemen puncak. Banyak karyawan terbiasa membuat salinan berlapis—bahkan salinan dari salinan—serta menyimpan data dalam berbagai folder tanpa memikirkan konsekuensinya. Tidak jarang, manajer arsip pun enggan mengubah kebiasaan lama ini.

Membersihkan jutaan file digital

Dalam diskusi kami, Chantel Johnson, VP dan Chief Data Officer di Bank of China, membagikan beberapa strategi kunci yang ia gunakan untuk membersihkan data ROT

Dukungan dari manajemen dan rekan kerja (top-down)

Chantel mendapatkan dukungan eksekutif untuk inisiatif pembersihan datanya, mengingat betapa pentingnya mengeliminasi sebanyak mungkin data ROT.

Penilaian data terfokus

Organisasinya fokus menangani data tidak terstruktur, yang dianggap paling berisiko karena kurang terorganisir dan berpotensi mengekspos informasi sensitif. Legal hold dan data pribadi (PII) menjadi pertimbangan penting selama proses ini. Kedua faktor tersebut secara langsung menentukan data ROT mana yang bisa dihapus.

Penerapan teknologi

Organisasinya memanfaatkan teknologi dan alat klasifikasi konten untuk memvisualisasikan data tidak terstruktur, mengidentifikasi file ROT, dan menilai status kepatuhannya.

Keterlibatan pemangku kepentingan dan ahli

Koordinator arsip, kepala departemen, dan pakar hukum dilibatkan untuk memberikan pengetahuan spesifik mereka serta memastikan klasifikasi dan disposisi data yang akurat.

Pendekatan bertahap

Organisasinya mengadopsi pendekatan bertahap dalam proses pembersihan data, dimulai dengan data berisiko rendah dan secara bertahap beralih ke kumpulan data yang lebih kompleks.

Pemeliharaan berkelanjutan

Organisasinya menetapkan proses dan kebijakan untuk mencegah penumpukan data ROT baru dan menjaga kualitas data secara berkelanjutan.

Program pembersihan data ROT tidk bisa selesai dengan sekali jalan. Ini adalah proses berkelanjutan.
Steve MatthewsClient Principal, Professional Services, Iron Mountain

Program pembersihan data ROT tidk bisa selesai dengan sekali jalan. Ini adalah proses berkelanjutan yang perlu ditinjau dan diperbarui secara rutin—idealnya lebih sering dari setahun sekali, sehingga mendorong manajer arsip untuk mempertimbangkan strategi manajemen yang berkelanjutan. Keterlibatan manusia sangatlah krusial. Keputusan pembersihan data ROT yang tepat hanya dapat dilakukan oleh orang yang tepat pula. Teknologi dapat memberikan rekomendasi, tetapi keputusan bisnis dan hukum yang penting tetap membutuhkan sentuhan manusia.

Membangun tim koordinator arsip yang efektif untuk pembersihan data ROT

Mengeliminasi data ROT dan merancang strategi pembersihan berkelanjutan adalah tugas wajib bagi manajer informasi masa kini. Data baru terus bermunculan, dan masalah kelebihan data akan semakin meningkat seiring pesatnya perkembangan AI.

Anda tidak boleh berdiam diri.

Tonton webinar lengkapnya

Tertarik mempelajari lebih lanjut dan menyimak sesi tanya jawab langsung? Kunjungi Iron Mountain 2024 Education Series untuk menonton rekaman on‑demand sesi Digital Detox: Cara Praktis Membersihkan Data ROT dan ikuti webinar selanjutnya.

Elevate the power of your work

Dapatkan konsultasi GRATIS hari ini!

Mulai